KESAN-KESAN SELAMA OUTING CLASS
Febri Aini Rohmah. Pada outing class sejarah kebudayaan Islam kelas D, kami diajak mengunjungi museum purbakala pleret dan situs Pleret. Adapun ketika di museum purbakala pleret begitu kami takjub sekali. Pertama, kami diajak untuk megunjungi sumur gemuling yang dimana sumur ini merupakan mata air yang digunakan oleh penduduk setempat. Selain itu, kami juga diajak untuk mengunjungi dua ruangan. Yang dimana, ruangan tersebut berisikan beberapa peninggalan pada masa hindu dan pada masa islam. Beberapa peninggalan yang masih terawat hingga saat ini. Selain itu, pada ruangan yang berisikan mengenai peninggalan islam disitu terdapat replica atau bahkan alat senjata asli peninggalan dari sultan agung yang dapat dijumpai. Betapa peninggalan islam saat itu, awalnya saya sedikit tidak excited. Karena, hanya berisikan penjelasan yang monoton saja. Tapi, tidak dipungkiri peninggalan tersebut merupakan hasil dari galian yang sangat berhubungan dengan lokasi outing selanjutnya. Saya sangat kagum ketika pada penjelasan bahwa dahulu kraton pleret sangat ada keterkaitannya dengan kasunan Surakarta dan kasultanan Yogyakarta sebelum perjanjian Giyanti.
Ketika sampai pada lokasi kedua, yaitu situs pleret. Dimana jalan tersebut sering saya lewati jika saya ingin menuntut ilmu di salah satu masjid yang berada di pleret. Tak saya sangka ternyata gang tersebut memiliki arti. Terdapat tempat yang menyimpan banyak sejarah terutama sejarah islam. Pada situs Pleret yang berisikan hanya tumpukan batu dan kapling-kapling saya dibuat bingung awalnya. Heemm ini peninggalan apa yaa? Tempat apa yang menjadikan tempat ini menjadi sejarah dan diakui. Berbagai pertanyaan timbul dalam benak saya. Akan tetapi setelah prolog dari bapak yang berasal dari museum purbakala dan bapak yang menjadi penangung jawab dari situs pleret tersebut. Pertanyaan dari benak saya kian terjawab. Ternyata situs ini dulunya masjid yang pernah dijadikan sarana ibadah pada jamannya amangkurat, bahkan bapak penangung jawab menceritakan melalui kapling dan tumpukan batu bahwa dulu sini adalah mihrab mba mas. Wah keren sekali ya mereka. Tapi, sebentar, ada pertanyaan lagi di benak saya. Bagaimana bapaknya dapat menemukan tempat ini. Kata bapaknya sembari menjawab dari teman kami, panggilan hati mba, dan kami memeohon benar kepada Allah untuk menunjukkan bahwa tempat ini dulunya memang pernag dijadikan masjid atau tempat ibadah. Karena, ketika kami menggali kami juga menemukan beberapa temuan termasuk keris yang hingga kini masih tersimpan di museum, tidak hanya itu, dulu orang-orang banyak meneliti, bahkan terdapat arkeolog juga. Sehingga tempat ini menjadi tempat yang memiliki sejarah bagi mataram islam selain kota gede. Wah kerennya. Pleret daerah yang ternyata tempat istimewa yang memiliki keistemewaan melalui sejarah dan peninggalannya.