PESAN MENDALAM DARI KEGIATAN OUTING CLASS MATA KULIAH PENDIDIKAN SKI
Muhammad Dylan Raya Maulana. Pada sabtu 16 desember 2023, kami rombongan kelas D Mata Kuliah Pendidikan SKI yang diampu oleh bapak Yusuf Hanafiah melaksanakan Outing Class. Ada 3 tempat yang akan kami tuju yaitu museum situs purbakala pleret, situs masjid kauman pleret dan juga Puncak Sosok. Kami serombongan berangkat dari kampus 4 UAD sekitar pukul 14.00 WIB. Tempat pertama yang kami kunjungi yaitu museum situs purbakala pleret, sesampainya disana kami disambut oleh bapak Susanto dan rekan-rekan penjaga museum. Selesai memarkirkan motor, kami langsung diarahkan menuju sebuah pendopo yang terdapat sumur di bagian tengahnya. Sumur ini dinamakan Sumur Gumuling. Menurut cerita, dulu sumur ini digunakan untuk membasuh senjata dari Kraton dan konon sumur ini terhubung hingga Pantai Selatan. Setelah diceritakan panjang lebar tentang sumur ini, kami langsung diajak masuk ke ruangan pertama yaitu ruangan yang memamerkan benda benda temuan yang dipercaya merupakan benda yang ada di jaman Hindu-Buddha. Ruangan tersebut diisi oleh berbagai patung, relief, prasasti dan juga barang barang peninggalan sejarah hindu buddha seperti waru, dolmen, dan komboran. Selesai di ruangan pertama, kami diajak ke ruangan kedua yaitu ruangan yang memamerkan barang-barang peninggalan Kolonial Belanda. Isinya terdapat surat-surat, koin, dan juga senjata senjata seperti keris. Selesai memutari seisi ruangan kedua, kami kemudian berfoto dan berpamitan untuk berpindah ke situs kedua yaitu situs masjid kauman pleret.
Sebelum berkeliling untuk melihat situs masjid Kauman Pleret, kami melaksanakan sholat ashar terlebih dahulu. Masjid Kauman Pleret merupakan situs yang belum lama ditemukan di Pleret, masjid ini merupakan masjid peninggalan Amangkurat I. Masjid Kauman Pleret sudah beratus tahun ditimbun tanah, namun berkat penemuan batu andesit oleh salah satu warga di sekitar sana, maka proyek pencarian Masjid Kauman Pleret masih terus berlangsung hingga saat ini. Bangunan-bangunan pokok seperti pondasi tiang-tiang sudah ditemukan. Namun sayangnya banyak yang belum ditemukan dikarenakan beberapa faktor seperti Gempa Bumi, kerakusan Kolonial Belanda, dan juga ketidaktahuan warga sekitar akan situs berharga tersebut. Semua cerita diceritakan secara detail oleh bapak yang bertugas sebagai perawat situs Masjid Kauman Pleret. Setelah puas berkeliling situs tersebut kami melakukan sesi foto bersama kemudian kami berpamitan untuk menuju destinasi berikutnya yaitu Puncak Sosok. Destinasi ketiga ini merupakan kawasan wisata yang khusus disediakan untuk mendengarkan akustik dan juga menikmati pemandangan Jogja pada malam hari, di Puncak Sosok ini kami menikmati kebersamaan sembari menikmati hidangan yang telah disediakan. Setelah cukup puas menikmati makanan dan akustik yang disajikan, kami bergegas pulang ke tempat masing-masing. Kesan: Menyenangkan sekali sistem pembelajaran seperti ini, kami merasa tidak bosan ketika belajar dan lebih mudah memahami daripada hanya mendengar cerita saja. Pesan: Semoga pembelajaran seperti ini dapat terus berlanjut, dapat ditiru oleh dosen-dosen yang lain agar mahasiswa tidak suntuk belajar di kelas saja.