Penguatan Sinergi Pendidikan: PAI UAD dan MGMP PAI DIY Tandatangani MoU untuk Pengembangan SDM
Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) bersama Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) PAI SMP Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengadakan Workshop Peningkatan Kompetensi Guru Agama dengan pendekatan Deep Learning pada 17 Februari 2025 di Amphitarium Kampus 4 UAD. Kegiatan ini dihadiri oleh 312 guru PAI SMP se-DIY dengan tujuan meningkatkan kualitas pembelajaran agama Islam melalui pendekatan berkesadaran (mindful), bermakna (meaningful), dan menggembirakan (joyful).
Selain sesi penguatan kompetensi guru, momen penting dalam workshop ini adalah penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Program Studi PAI UAD, MGMP PAI DIY. MoU ini menjadi landasan bagi pelaksanaan kerja sama dalam pengembangan sumber daya manusia (SDM) serta pengelolaan jurnal Al-Khos dan Al-Misbah secara bersama. Dengan adanya perjanjian ini, diharapkan terjalin sinergi antara UAD dan para pemangku kepentingan dalam bidang pendidikan Islam, terutama dalam mendukung peningkatan kompetensi guru, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat bagi guru PAI di DIY.
Pengembangan SDM dalam kesepakatan ini mencakup berbagai inisiatif strategis, seperti pelaksanaan seminar, pelatihan, serta kolaborasi penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang melibatkan sekolah, guru PAI, dan siswa. Dengan adanya kerja sama ini, UAD berkomitmen untuk menjadi mitra aktif dalam meningkatkan kualitas pendidikan agama Islam, baik di tingkat akademik maupun praktik di lapangan.
Dalam sesi utama workshop, Dr. Arif Jamali Muis, Staf Khusus Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah RI, menegaskan bahwa Deep Learning merupakan pendekatan pembelajaran yang tidak hanya berfokus pada transfer ilmu, tetapi juga membangun pengalaman belajar yang lebih bermakna melalui olah pikir (intelektual), olah hati (etika), olah rasa (estetika), dan olah raga (kinestetik). Untuk mendukung implementasi pendekatan ini, peran guru perlu bertransformasi menjadi Activator yang menggerakkan pembelajaran inovatif, Collaborator yang menjalin sinergi dalam ekosistem pendidikan, serta Culture Builder yang membentuk budaya pembelajaran yang positif.
Selain itu, Arif Jamali juga memaparkan enam program prioritas Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, yang meliputi penguatan pendidikan karakter, wajib belajar 13 tahun dan pemerataan kesempatan pendidikan, peningkatan kualifikasi dan kesejahteraan guru, penguatan pendidikan unggul dalam literasi, numerasi, dan sains teknologi, pemenuhan serta perbaikan sarana prasarana pendidikan, serta pengembangan bahasa dan sastra.
Sebagai penutup, Arif Jamali menyampaikan pesan inspiratif bahwa setiap murid yang datang adalah utusan malaikat yang diamanahkan untuk mengangkat derajat guru menuju surga Allah. Dengan adanya workshop ini serta penandatanganan MoU, diharapkan semakin terbuka peluang kerja sama antara UAD dan sekolah-sekolah di DIY dalam pengembangan SDM, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, sehingga kualitas pendidikan agama Islam terus meningkat sesuai dengan kebutuhan zaman. (Zal)