PAI UAD : ISMUBA SEBAGAI FONDASI PENGEMBANGAN SEKOLAH MUHAMMADIYAH YANG UNGGUL
Pendidikan Muhammadiyah sebagai basis pembinaan kader persyarikatan bagi peserta didik, memiliki kesempatan untuk mengembangkan diri menjadi sekolah yang unggul dan Islami. Pembinaan dan pengawasan ditingkat ranting, cabang, daerah, wilayah dan pusat secara struktural telah menggambarkan sistem dan monitoring yang terpadu. Sehingga setiap sekolah Muhammadiyah memiliki kesempatan yang sama menjadi basis pendidikan yang berkualitas dan semakin diminati. Prestasi siswa tidak hanya diwujudkan dalam kualitas akademik, melainkan diwujudkan secara utuh dalam bingkai holistik yang mencakup kualitas akademik, keanggunan moral, dan kepekaan sosial.
Berdasarkan pertemuan antara Prodi PAI UAD dengan PDM Kulonprogo pada 28 Agustus 2017 lalu, dipaparkan perlunya pemahaman tentang ISMUBA sebagai fondasi pengembangan sekolah Muhammadiyah yang unggul khususnya di daerah Kulonprogo, meskipun keberadaan guru ismuba sendiri sudah dimaksimalkan, namun semua guru secara umum juga memiliki tanggung jawab yang sama dalam pemahaman, terutama menciptakan keunggulan dan nuansa Islami di lingkungan sekolah. Dasar itulah yang mendorong program studi Pendidikan Agama Islam UAD menindaklanjuti hasil dari pertemuan tersebut.
Sabtu, (09/09/2017) Program studi Pendidikan Agama Islam UAD mengadakan pembinaan sekolah/madrasah se Kab. Kulonprogo dengan tema “ISMUBA Sebagai Fondasi Pengembangan Sekolah Muhammadiyah yang Unggul” dengan pembicara Dr. Tasman Hamami, MA., selaku wakil ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah D.I. Yogyakarta yang membidangi majelis pendidikan dasar dan menengah yang sekaligus BPH UAD. Kegiatan ini dilaksanakan di kampus VI UAD yang berlokasi di Wates Kulonprogo dan dihadiri oleh seluruh kepala sekolah/madrasah Muhammadiyah se Kulonprogo.
Kegiatan ini merupakan bentuk komitmen PAI UAD tentang fungsi ismuba di sekolah Muhammadiyah. Dr Tasman menjelaskan bahwa memadukan sekolah Muhammadiyah yang unggul dengan karakteristik ismuba di dalamnya perlu dilakukan strategi dan pola pengembangan yang tepat, agar sekolah Muhammadiyah yang berfungsi sebagai lembaga pendidikan persyarikatan sejalan dengan cita-cita Muhammadiyah secara umum, yang mencerdaskan dan mencerahkan. Sekolah Muhammadiyah harus berani dan percaya diri untuk menunjukkan sekolah, misalkan papan nama sekolah Muhammadiyah yang dipasang harus dibuat besar dan menarik sehingga orang akan melihat dengan jelas bahwa kita sungguh-sungguh dalam mengembangkan kualitas sekolah ungkapnya. Dr. Tasman menambahkan sekolah unggul yang menjadikan ismuba sebagai dasarnya harus dimulai dari integrasi nilai Islam ke dalam pembelajaran setiap mapel, pemberian contoh oleh semua civitas akademik di sekolah, integrasi ke dalam layanan konseling melalui penguatan ortom (IPM, TS, dan HW), dan penerapan pembiasaan kehidupan keseharian di sekolah maupun diluar sekolah.
PAI UAD mengambil posisi sebagai dimensi pendukung keunggulan sekolah Muhammadiyah dapat mengembangkan kerjasama dengan sekolah Muhammadiyah dalam beberapa bidang terutama yang berkaitan dengan ismuba. sekolah Muhammadiyah yang unggul adalah sekolah Muhammadiyah yang diunggulkan bersama, Persyarikatan/majelis merawat, sumber daya yang handal, dan orangtua serta masyarakat yang peduli. Dengan sinergi ini diharapkan tercipta sekolah-sekolah Muhammadiyah yang berkemajuan dan sekolah menjadi basis kader pelopor, pelangsung, dan penyempurna amanah. (Zalik)