PAI UAD : BAHAGIANYA MAGANG DI “BALI”
SMP MUHAMMADIYAH 2 BAMBANGLIPURO
MAGANG DASAR
Oleh : Fasilatun Khumayroh & Tanti Dwiparwati
(Mahasiswa semester 2 PAI UAD)
Pelaksanaan magang di SMP Muhammadiyah 2 Bambanglipuro Bantul atau bisa disingkat SMP Muda Bali berlangsung selama kurang lebih delapan hari. Kelompok kami berada dibawah bimbingan Bapak Afit Istiandaru, M.Pd. salah satu dosen di Universitas Ahmad Dahlan. Penerjunan magang dilaksanakan hari Senin tanggal 6 Agustus 2018 dan Alhamdulillah kami diterima dengan sangat baik. Pada hari itu juga kelompok kami berkeliling untuk mengenal lingkungan sekolah beserta warga sekolah seperti bapak ibu guru, beberapa siswa, dan juga tentunya ibu kantin. Hihi
SMP Muda Bali terletak di dusun Derman, Sumbermulyo, Bambanglipuro, Bantul. Sekolah ini adalah sekolah swasta dibawah yayasan Muhammadiyah dengan akreditasi B pada tahun akreditasi 2012 dan sudah beroperasi sejak tahun 1981. Visinya adalah “Menjadikan sekolah unggul dalam pengembangan akhlak mulia, kecerdasan, dan ketrampilan. Sekarang ini, kepala sekolahnya adalah Bapak Tri Tantun Swantoro S.Sos.I. SMP Muda Bali.
Kami dikejutkan dengan sambutan dari seorang guru disana yang menyatakan bahwa jumlah murid di sekolah tersebut dibawah 100. Setelah ditelusuri, ternyata memang benar bahwa dalam sekolah tersebut hanya ada 24 siswa kelas 7, 14 siswa kelas 8, dan juga 19 siswa kelas 9. Sekolah ini lebih di dominasi oleh siswa laki-laki. Hanya terdapat 16 siswa perempuan disana. Selain itu, 75% siswa disana berasal dari golongan ekonomi yang rendah. Semangat belajarnya juga kurang, karena sebagian besar mereka sekolah karena disuruh bukan atas keinginannya sendiri. Jiwa religiusnya juga masih sangat minim. Bahkan sholat 5 waktu saja masih bolong-bolong. Apalagi untuk membaca Al-Qur’an. Beberapa siswa bahkan ada yang belum bisa membedakan huruf hijaiyah.
Kebanyakan guru yang mengajar di sekolah tersebut mereka merangkap mengajar di sekolah lain juga. Para guru hanya datang ke sekolah jika kebetulan ada jadwal, tidak setiap hari. Hanya bapak kepala sekolah dan juga ibu guru BK yang setiap hari ada di sekolah. Jadi, setiap harinya hanya ada 3 sampai 4 guru dan juga beberapa staff tata usaha. Beberapa guru berpesan kepada kami bahwa tidak mudah menjadi guru di sekolah tersebut, harus ekstra sabar dan harus mampu mengajar dengan penuh perhatian dan kasih sayang. Saya pribadi pernah diberi amanah untuk mendampingi siswa belajar di kelas, dan memang benar bahwa tidak mudah menjadi seorang guru di SMP Muhammadiyah 2 Bambanglipuro Bantul.
Tapi kelompok kami cukup salut dengan program yang ada di sekolah tersebut. Disana, kegiatan dimulai pada pukul 06.50 wib. Meskipun kadang siswanya belum lengkap hadir semua. Kami dan para guru setiap pagi berdiri didepan gerbang untuk menyambut dan memberi salam kepada para siswa yang hadir. Setiap selasa-kamis dijadwalkan dhuha berjamaah dan hafalan bacaan sholat beserta artinya yang dilakukan di Masjid Al-Istiqomah, masjid yang juga dipakai untuk siswa SD yang berada disamping sekolah dan juga untuk warga disekitar lingkungan sekolah. Setelah 10 menit, para siswa kembali ke kelas masing-masing untuk melaksanakan pembelajaran. Ketika waktu dhuhur tiba, para siswa masih tetap berada dikelas. Mereka sholat dhuhur berjamaah pada pukul 12.15 wib karena harus bergantian dengan siswa SD yang juga menggunakan masjid yang sama. Kegiatan pembelajaran berakhir pada pukul 15.00 wib dan dilanjutkan sholat ashar berjamaah di masjid. Kecuali hari jum’at yang berakhir pada pukul 14.20 dan tidak ada sholat asar berjamaah. Setelah sholat asar berjamaah, barulah para siswa diperkenankan untuk pulang ke rumah masing-masing. Beberapa siswa pergi dan pulang sekolah menggunakan sepeda onthel yang mereka punya, beberapa yang lainnya diantar jemput oleh orang tuanya. Setiap senin setelah selesai upacara, kurang lebih 30 menit diadakan setoran hafalan bacaan sholat beserta artinya yang dikoordinir oleh bapak kepala sekolah dan beberapa guru lainnya. Setiap jum’at pagi, ada kegiatan membaca iqra’ sebelum memulai pembelajaran. Pada hari jum’at, saat siswa laki-laki sedang berjamaah di masjid, siswa perempuan berada didalam kelas untuk membaca iqra’ dan hafalan bacaan sholat beserta artinya. Sekolah tersebut hanya 5 hari kerja. Jadi, sabtu dan minggu libur.
Menjelang peringatan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 2018, kelompok magang kami bekerjasama dengan IPM SMP Muda Bali untuk mengadakan beberapa perlombaan yang sudah disetujui oleh kepala sekolah. Rencananya, perlombaan akan diadakan pada hari Rabu, 15 Agustus 2018 di lapangan upacara SMP Muda Bali.
SMP Muda Bali memeberikan kesan yang luar biasa bagi kami. Bahwa ternyata masih banyak generasi muda Indonesia dengan keadaan yang memprihatinkan. Banyak pelajaran yang bisa kami ambil dari kegiatan magang dasar ini. Sebuah reminder atau pengingat bagi kami untuk senantiasa selalu bersyukur atas nikmat lebih yang Allah berikan kepada kami. Sebagai calon guru, kami akhirnya paham bahwa mendidik siswa tidak semudah yang dibayangkan. Dengan itu, akhirnya kami menyadari betapa pentingnya menghargai seorang guru yang bersusah payah berusaha membagi ilmunya kepada para siswa.