Model Pendidikan Nilai-Nilai Karakter Religiusitas Intrinsik Sebagai Recovery (Pemulihan) Nilai-Nilai Karakter Siswa di Era Pasca Pandemi Covid-19
Pandemi COVID-19 yang merebak di Indonesia pada awal tahun 2020 hingga tahun 2022-an berdampak psikologis terhadap dunia pendidikan di Indonesia yaitu merosotnya nilai-nilai karakter siswa akibat pandemi COVID 19 yang cukup lama. Hal tersebut berdampak terhadap munculnya penyimpangan perilaku siswa, seperti: maraknya perilaku kekerasan oleh pelajar, tawuran, dan kenakalan remaja lainnya yang terjadi di lingkungan sekolah dan luar sekolah.
Guna untuk ikut andil memberikan solusi terhadap permasalahan tersebut, maka penulis tertarik melakukan penelitian terkait internalisasi model pendidikan karakter guna untuk recovery nilai-nilai karakter siswa pada salah satu Sekolah Muhammadiyah di Kabupaten Bantul Yogyakarta. Lembaga Pendidikan Muhammadiyah merupakan salah satu gerakan dibidang Pendidikan terbesar di Indonesia yang bisa menjadi referensi terhadap Lembaga Pendidikan Islam lainnya di Indonesia.
Dalam penelitian yang dipimpin oleh Sutarman, seorang expert di bidang Psikologi Pendidikan Islam dari Universitas Ahmad Dahlan bersama dengan anggota tim peneliti Muhammad Ragil Kuniawan pakar bidang pendidikan, dan melibatkan mahasiswa Pendidikan Agama Islam mengkaji secara mendalam, terkait; “Model Pendidikan Karakter Berbasis Nilai Religiusitas Intrinsik (SQ) pada Era Pasca Pandemi COVID 19 di SMK Muhammadiyah 1 Bambanglipuro Bantul sebagai recovery (pemulihan) nilai-nilai karakter siswa sebagai dampak adanya pandemi COVID 19.” Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan diskriptif. Sumber atau informan dalam penelitian ini, berjumlah 9 orang, yakni: (1) Kepala Sekolah 1 orang; (2) Wakil Kepala Sekolah 1 orang; (3) Guru Al Islam & Kemuhammadiyahan 3 orang; (4) Siswa 3 orang; (5) Kepala Tata Usaha 1 orang. Dalam penelitian ini, analisa data bersifat kualitatif dan aktivitas dilakukan secara serempak dengan pengumpulan data, interpretasi data dan menulis laporan penelitian.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah siswa memperoleh internalisasi model pendidikan karakter berbasis nilai-nilai religiusitas intrinsik (SQ), seperti: (1) pembiasaan kegiatan doa untuk memulai dan mengakhiri pelajaran. Kegiatan ini melalui pertemuan langsung di sekolah merupakan program rutin bagi siswa setiap hari, yang dilaksanakan sebelum dan di akhir pembelajaran. Kegiatan ini berfungsi untuk memperkuat nilai-nilai karakter keimanan siswa; (2) Pembiasaan kegiatan tadarus (Baca Al-Qur’an) Program ini merupakan kegiatan rutin bagi siswa yang dilaksanakan oleh pihak sekolah yang dibimbing oleh seorang guru (ustadz) setelah selesai sholat dhuhur; (3) Program Shalat Dhuha. Shalat Dhuha ini dilaksanakan pada jam pertama, sebelum kegiatan belajar mengajar (KBM), yang didampingi oleh seorang guru atau ustadz yang mengajar pada jam pertama setelah pandemi COVID-19. (4) Program Sholat berjamaah, program ini meliputi: Dhuhur untuk melatih siswa secara rutin berjamaah di masjid lingkungan sekolah sehingga menjadi kebiasaan (habit) dengan pendampingan guru. Program ini berfungsi untuk memperkuat nilai karakter religius siswa; (5) Program peduli kebersihan lingkungan sekitar (piket kelas). Kegiatan ini melatih siswa untuk peduli terhadap kebersihan lingkungan sekolah, sehingga tercipta sekolah yang bersih dan nyaman untuk belajar. Program ini berfungsi untuk memperkuat nilai-nilai karakter budaya bersih yang merupakan implementasi dari nilai-nilai keimanan; (6) Kebiasaan senyum, sapa, salam, sopan dan santun (5-S). Budaya 5S berguna untuk melatih pembiasaan siswa agar terbentuk sikap santun dalam pergaulan, saling menghargai antara yang muda dengan yang tua, siswa dengan guru dan antara anak dengan orang tuanya.
Sedangkan, manfaat pendidikan karakter berbasis nilai-nilai intrinsik religiusitas (SQ) terhadap recovery (pemulihan) nilai-nilai karakter siswa akibat adanya pandemi COVID 19 siswa mengalami transformasi perilaku yang lebih baik, yakni: (1) meningkatnya nilai keimanan siswa yang ditandai dengan lebih tertib beribadah dan berperilaku baik terhadap orang tua, (2) meningkatkan nilai sosial yang ditandai dengan lebih peduli terhadap sesama, dan (3) meningkatkan nilai kesabaran (resilience) saat menghadapi kesulitan yang berguna untuk menanggulangi masalah kenakalan remaja pasca COVID-19 zaman, dan (4) meningkatkan prestasi siswa.
Penelitian ini memberikan gambaran yang bermanfaat terhadap dunia Pendidikan pada umumnya, dan orang tua siswa pada khususnya dalam bimbingn dan pemulihan nilai-nilai karakter siswa yang mengalami penurunan sikap, dan perilaku sebagai akibat adanya pandemi COVID 19 dan lainnya.
Link lengkap materi dapat diakses melalui: https://journal.iainkudus.ac.id/index.php/konseling/article/view/16970