Mengungkap Kebenaran Konsep Al-Wala’ Wal Baro dalam Pendidikan Islam Nir Kekerasan
Dalam dunia yang terus berkembang, radikalisme dan ekstremisme telah menjadi isu yang mengkhawatirkan, terutama dalam konteks agama. Namun, sebuah penelitian terbaru yang dipimpin oleh Yusuf Hanafiah, seorang Ahli Pendidikan Agama Islam di Universitas Ahmad Dahlan (UAD), bersama dengan anggota tim peneliti Yazida Ichsan dan Zalik Nuryana, telah mengungkapkan perspektif yang menyegarkan terkait radikalisme aqidah nir dalam pendidikan Islam. Penelitian ini fokus pada konsep Al-Wala’ Wal Baro’, yang merupakan prinsip dalam Islam yang berkaitan dengan loyalitas dan pembatasan terhadap individu atau kelompok yang memiliki keyakinan yang berbeda. Namun, konsep ini seringkali disalahartikan dan disalahgunakan oleh beberapa kelompok ekstremis untuk membenarkan tindakan kekerasan.
Dalam penelitian ini, Yusuf Hanafiah dan timnya menganalisis teks-teks klasik dalam tradisi Islam, termasuk Al-Quran, Hadis, serta pemikiran ulama terkemuka. Mereka menunjukkan bahwa konsep Al-Wala’ Wal Baro’ sebenarnya lebih mengedepankan sikap inklusif, pemahaman yang toleran, dan sikap saling menghormati terhadap perbedaan. Hasil penelitian ini menyoroti pentingnya memahami konteks historis dan budaya yang melatarbelakangi konsep tersebut. Dalam konteks pendidikan Islam, penelitian ini menekankan perlunya mengenalkan siswa pada pemahaman yang benar tentang konsep Al-Wala’ Wal Baro’, serta pentingnya membangun sikap inklusif, toleran, dan menghormati perbedaan. Yusuf Hanafiah menyatakan, “Melalui penelitian ini, kami berharap dapat menyajikan perspektif yang lebih menyegarkan dan benar terkait konsep Al-Wala’ Wal Baro’. Kami ingin memberikan kontribusi positif dalam memerangi radikalisme aqidah nir dan membangun pendidikan Islam yang inklusif dan toleran.”
Penelitian ini telah mendapatkan apresiasi dari kalangan akademisi dan para praktisi pendidikan Islam. Diharapkan, hasil penelitian ini dapat menjadi dasar bagi pengembangan kurikulum pendidikan Islam yang mempromosikan perdamaian, toleransi, dan sikap saling menghormati dalam konteks kebhinekaan yang ada. Dengan adanya penelitian ini, harapan untuk mengubah persepsi negatif tentang konsep Al-Wala’ Wal Baro’ menjadi sesuatu yang lebih positif dan konstruktif semakin besar. Dalam upaya memerangi radikalisme aqidah nir, pendidikan Islam dapat menjadi kekuatan positif yang membangun masyarakat yang harmonis dan saling menghargai. Artikel selengkapnya dapat dibaca melalui tautan berikut: journal2.uad.ac.id/index.php/ijish/article/view/7953