MEMBELA ISLAM, MEMBELA KEMANUSIAAN DI PAI UAD
Sabtu (3/3/2018) Prodi Pendidikan Agama Islam UAD mengadakan kegiatan bedah buku “Membela Islam Membela Kemanusiaan” karya Fajar Riza Ul Haq. Bertempat di Aula Kampus 4 UAD, kegiatan ini dihadiri ratusan peserta baik dari mahasiswa maupun luar. Selain penulis, hadir pula Budi Setiawan, S.T, Ketua Muhammadiyah Disaster Management Center PP Muhammadiyah (MDMC PP Muh), dan Dr. Robby H. Abror, M.A yang merupakan Ketua Majelis Pustaka dan Informasi PWM DIY sebagai pembicara. Kegiatan ini mendapat apresiasi besar oleh pihak rektorat sebagaimana disampaikan Safar Nashir selaku Wakil Rektor 2 dalam sambutannya. “Kami mengapresiasi kegiatan ini, kegiatan yang dinilai kekinian untuk membuat hobbit yang baik yakni membaca bagi kalangan mahasiswa”. Ungkapnya. Kegiatan ini dibuka dengan pertunjukkan seni tari oleh sanggar tari PAI UAD dan juga mendapat apresiasi dari wakil rektor 2 untuk terus mengembangkan kreativitas.
Buku “Membela Islam Membela Kemanusiaan” ini dipilih atas dasar banyaknya isu sosial yang berkembang, sehingga pembelaan terhadap Islam harus juga menjunjung tinggi nilai-nilai sosial yang universal. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan edukasi bagi mahasiswa untuk dapat memberikan solusi terhadap problem sosial yang ada sesuai dengan semangat Muhammadiyah sebagai gerakan sosial. Hal itu seperti yang disampaikan oleh Budi Setiawan selaku pembicara, bahwa Islam adalah solusi dari berbagai macam problematika sosial sebagaimana semangat KHA Dahlan pendiri Muhammadiyah.
Dr. Robby menjelaskan bahwa banyaknya isu-isu yang tengah beredar di masyarakat saat ini mulai politik maupun keagamaan menuntut agar rakyat dapat lebih bijak dan cerdas dalam menghadapinya terutama umat muslim sendiri, terlebih pada permasalahan yang menyangkut islamophobia. “Karena pada hakikatnya misi sosial Islam seharusnya dapat menghilangkan istilah islamophobia yang kini berkembang, dan dapat mewujudkan Islam sebagai Rahmatan lil ‘alamin.” Ungkapnya.
Smentara itu, Fajar Riza Ul Haq selaku penulis mengungkapkan bahwa forum seperti ini sangat diperlukan bagi dunia akademik terutama bidang pendidikan karena isu-isu pendidikan pun terus berkembang, dan calon pendidik harus bisa mengikuti isu-isu yang sedang terjadi karena hal tersebut akan menjadi bagian pengayaan bagi proses pembelajaran. Ia juga mengungkapkan bahwasanya mahasiswa kini harus benyak belajar, bukan hanya sekedar di ruang kelas tetapi juga mampu melihat realitas, tentunya dengan sikap yang kritis dengan bertanya pada sumber yang memiliki integritas kuat, meneliti kebenaran isu-isu yang ada, kemudian barulah membagikan terhadap orang-orang yang dianggap perlu untuk mengetahui hal tersebut. Terakhir, Penulis yang merupakan aktivis ini juga memberikan wejangan bagi mahasiswa “Perbanyaklah membaca, perluaslah pergaulan dan jangan sungkan untuk bertanya” ucapnya. (Atika)