KESAN-KESAN OUTING CLASS SKI D
Listiana Nur Hanifah (2100031071). Pada tanggal 16 Desember 2023 saya dan teman-teman pada mata kuliah Sejarah Kebudayaan Islam kelas D melaksanakan Outing Class bersama dengan Bapak Yusuf Hanafiah selaku Dosen Pembimbing mata kuliah tersebut. Kami mengunjungi Museum Purbakala yang berada di Pleret dan Situs Masjid yang berada di Kauman Pleret. Di Museum Purbakala Pleret menyimpan benda cagar budaya yang sebelumnya ditemukan di sekitar Kabupaten Bantul. Museum Sejarah Purbakala Pleret di bangun sejak tahun 2004 dan mulai di buka untuk umum pada tanggal 10 maret 2014. Museum ini menyimpan benda-benda bersejarah peninggalan Kerajaan Mataram di wilayah Bantul. Museum ini juga memiliki keunikan tersendiri karena dengan adanya keberadaan situs peninggalan Mataram Islam di sekitar museum yang bisa kita kunjungi sewaktu-waktu.Yang pertama kami di jelaskan tentang Sumur Gumuling katanya konon di sini adalah bekas Tamansari, yang dibuat atas permintaan Nyai Roro Kidul, sehingga ada yang mengatakan bahwa Sumur Gumuling ini merupakan pusernya Laut Selatan. Dulunya sumur ini dijadikan tempat jamasan pusaka. Sebagian masyarakat mempercayai lokasi sumur ini sebagai tempat keramat. Sumur Gumuling ini kabarnya tidak pernah kekeringan meskipun pada musim kemarau. Lalu kami di ajak untuk memasuki ruangan dimana banyak sekali peninggalan sejarah masa lampau mulai dari arca, stupa, dan lain lain. Koleksi benda yang ada di Museum Sejarah Purbakala Pleret banyak berasal dari Candi Gampingan dan Situs Payak namun juga ada dari beberapa pinjaman museum lain. Ada beberapa foto peninggalan sejarah masa lampau di Museum Purbakala Pleret :
Lalu selanjutkan kami pergi ke Situs Masjid Kauman yang di pandu oleh Bapak Supri dan di jelaskan tentang masjid tersebut oleh Bapak Rahmat Fauzi. Lahan masjid tersebut milik Bapak Rahmat Fauzi dan ternyata ada peneliti yang mengatakan terdapat peninggalan kerajaan di tempat tersebut. Masjid Agung Kauman Pleret dibangun oleh Raja Mataram Islam ke-4 yang berkedudukan di Pleret bernama Amangkurat I atau Amangkurat Agung. Akhir masa Keraton Pleret sebagai pusat pemerintahan Mataram Islam ditandai dengan serbuan pasukan Trunajaya yang mengakibatkan Amangkurat I meninggalkan kota itu pada tanggal 28 Juni 1677 M. Setelah menguasai Pleret, Trunajaya memerintahkan untuk menghancurkan keraton tersebut namun Masjid Agung Pleret tidak ikut dihancurkan. Disebutkan pula bahwa Pangeran Puger, salah seorang putra Amangkurat I kembali ke Pleret dan berhasil merebut kerajaan dari tangan Trunajaya. Ia tinggal di Pleret hingga tahun 1644 J (1722 Masehi) kemudian pindah ke Kartasura. Alasan pemindahan ini adalah karena Keraton Pleret telah ditaklukkan. Dalam filosofi Jawa, ketika sebuah keraton ditaklukkan maka tidak layak lagi untuk ditempati. Sejak saat itu, Keraton Pleret tidak berfungsi lagi. Ada beberapa foto Situs Masjid Kauman :
Setelah saya mengunjungi Museum Purbakala Pleret dan Situs Masjid Kauman saya mendapatkan banyak sekali pelajaran tentang sejarah pada zaman dahulu, apalagi saya sendiri tinggal di Pleret tetapi baru mengetahui tentang sejarah yang sangat penting di daerah Pleret. Ternyata terdapat banyak sekali sejarah yang terdapat di Pleret tentang penemuan barang-barang pada zaman dahulu mungkin kurang lebih ada 50 barang penemuan. Dan ketika mencari barang-barang zaman dahulu di masjid ternyata menemukan sebuah keris yang di abadikan di Museum Purbakala tersebut. Kami sangat berterimakasih kepada Bapak Yusuf Hanafiah selaku Dosen SKI D telah mengajak kami mengunjungi Museum Purbakala dan Situs Masjid Kauman, sangat banyak sekali pelajaran yang didapat setelah mengunjungi tempat tersebut yang sebelumnya belom mengetahui.