Masjid Al-Rahmah, Terapung di Laut Merah Jeddah
Masjid Al-Rahmah, Terapung di Laut Merah Jeddah
Sepulang bertugas di bandara King Abdulaziz International Airport Jeddah, saya bersama tim Media Center Haji (MCH) menyempatkan mampir di Masjid Terapung. Masjid yang menjadi tujuan wisata religi jamaah haji dan umrah ketika masuk di kota Jeddah. Sebenarnya namanya adalah Masjid Ar-rahmah, tetapi lebih dikenal orang masjid terapung. Hal ini karena Masjid Terapung berlokasi pinggir laut merah dan banguannya menyolok di atas laut.
Di lokasi Masjid Terapung tampak bangunan hotel-hotel, dan sekitar masjid didesain ramah pejalan kaki untuk objek wisata, banyak permainan anak-anak, meja-meja tempat nongkrong dipinggir pantai, tempat kafe jajanan, hingga lokasi area ini ada arena sirkuit balapan kenderaan roda dua dan empat, dan banyak lagi aneka permainan yang sudah dibuat pihak pemerintah Arab Saudi. Di sana banyak orang Arab bersantai bersama keluarga hingga larut malam. Ada yang berolahraga dan bersepeda santai meskipun di malam hari. Pemandangan ini yang tidak ditemukan selama bertugas di Madinah.
Sekuriti sekitar masjid mengaku lokasi ini sudah menjadi objek wisata religi sejak dulu baik jemaah asia dan warga Arab. Warga Arab berkunjung ke masjid ini ketika hari libur. Lokasi ini dibuat liburan bersama keluarganya sebab tempat penginapan juga sudah banyak dan lokasi bersantai. Sementara untuk kunjungan jemaah khususnya warga Asia, masih waktu haji dan umrah dan menjadi favorit ketika tiba di Jeddah.
Kalau musim umrah, masih banyak dikunjungi jemaah, selain tempatnya bagus juga lokasinya di atas laut merah. Bagus untuk foto-foto dan bersantai. Area Masjid Terapung didesain tempat-tempat duduk di sepanjang pinggiran laut dibuat langsung menghadap ketengah laut. Ada tempat selfie dan berbagai permainan lainnya kata.
Wajah Masjid Terapung di laut merah ini tampak modern. Selain arena wisata religi, di sekitar lokasi dibangun objek wisata lain untuk para pengunjung yang datang. Di area ini banyak hotel untuk menampung warga yang berkunjung. Sambil beribadah di masjid sambil berwisata keindah alam laut.
Malam itu Masjid Terapung tutup. Jadi tidak bisa masuk melihat dalamnya. Kami kami hanya bisa melihat luar masjid. Akan tetapi sudah bisa merasakan keindahan dan nuansanya yang asik, wajar jika banyak dikunjungi wisatawan. Masjid Terapung Jeddah tampak indah saat dilihat pada malam hari karena dibantu pencahayaan yang canggih, kombinasi warna putih dan pencahayaan dominan kuning.
Jika berkunjung ke Masjid Terapung ini, sebaiknya saat matahari terbit atau terbenam, indah sekali. Di tengah suara ombak laut dan menyaksikan canda tawa orang yang lewat di sepanjang jalan.
Sekilas Masjid Terapung
Masjid Terapung dibangun pada tahun 1985 di atas permukaan air, dengan alas ditanam di bawah permukaan laut. Masjid ini juga dirancang modern, memiliki sistem pengeras suara dan pencahayaan yang canggih apa lagi dimalam hari semakin indah.
Selain itu, ia juga memiliki 52 kubah dan 23 payung di bagian luar. Pada setiap kubah, terdapat lukisan kaligrafi Al Quran dengan beragam jenis khat, seperti diwani, riq’ah, dan naskhi.
Secara resmi, masjid ini dinamai Masjid Ar-Rahmah, tetapi masyarakat lebih mengenalnya sebagai Masjid Fatimah Az-Zahra. Dinamai masjid terapung karena berdiri di atas laut merah.
Karena kepopulerannya, masjid ini menjadi salah satu yang paling banyak dikunjungi, terutama dari Muslim Asia Timur yang sedang umrah atau haji. Pengunjung biasanya datang ketika Subuh dan saat matahari terbenam.
Hal ini ditandai dengan warna putihnya yang cerah dan kubahnya yang berwarna biru kehijauan yang melukiskan pemandangan yang indah terutama ketika matahari bersinar di atasnya untuk mencerminkan keindahan arsitektur yang dipadukan dengan seni konstruktif Islam dan tradisional. Keindahan masjid tidak terbatas pada konstruksinya, tetapi juga dilengkapi dengan teknologi suara dan pencahayaan canggih, untuk melengkapi elemen yang membedakannya dari yang lain dengan ketenangan dan keindahan yang luar biasa.
Masjid ini didesain modern. Kita akan terpesona oleh dekorasi prasasti di langit-langit dan jendela kaca besar, yang memberikan pemandangan laut kepada jamaah. Dari sisi utara masjid dan di tengah suasana pantai yang indah terdapat area restoran dan kafe yang tenang. Para pengunjung dapat menikmati beberapa kegiatan musim panas seperti berenang, memancing, berjalan kaki, joging, dan bermain layang-layang di dekat pantai.
Azaki Khoirudin