Kuliah Adab, Program Unggulan PAI UAD
Sebagaimana tagline yang diusungnya, PAI UAD terus membuktikan diri menjadi program studi yang profesional dan menginspirasi. Bukan hanya dalam hal pelayanan akademik, tapi juga dalam penyelenggaraan forum kajian untuk publik. Salah satu program unggulan yang dipelopori oleh PAI UAD adalah Kuliah Adab yang diadakan sepekan sekali, yaitu tiap jum’at pagi jam 09.00 WIB di Hall Lantai 1 Kampus 4 UAD. Kuliah adab ini sengaja diadakan di hall utama kampus untuk membuka lebar pintu syi’ar dan menarik perhatian halayak umum. Dengan menggandeng HMPS sebagai salah satu organisasi mahasiswa program studi, PAI UAD menghadirkan ustadz ustadzah muda alumni Pendidikan Ulama’ Tarjih Muhammadiyah untuk menyampaikan kuliah adab dengan tema yang telah ditentukan.
Kuliah adab ini diinisiasi oleh PAI UAD berangkat dari kesadaran bahwa fungsi utama pendidikan adalah melahirkan manusia yang beradab. Diharapkan kuliah adab ini dapat menguatkan karakter mahasiswa PAI menjadi calon-calon pendidik yang tidak hanya berilmu tapi juga beradab. Selain itu, kuliah adab juga merupakan bentuk peran PAI UAD dalam program Gerakan Jamaah Dakwah Jamaah (GJDJ). Oleh karenanya, adanya kuliah adab ini diharapkan dapat menyentuh ranah-ranah dakwah berbasis pada dakwah komunitas, yang dalam hal ini komunitas mahasiswa.
“Kuliah adab masih jadi program unggulan kita dan ini merupakan satu bentuk dakwah semacam program Gerakan Jamaah Dakwah Jamaah yang digagas oleh Majelis Tabligh Muhammadiyah.” Ujar Farid Setiawan selaku Ketua Program Studi PAI dalam suatu kesempatan.
“Hasil akhir dari kuliah adab nanti adalah diterbitkannya buku kuliah adab yang merupakan kumpulan makalah dari program ini.” Tandas Farid Setiawan dalam rapat koordinator kuliah adab.
Secara umum program kuliah adab ini mendapatkan sambutan dan antusiasme yang baik dari seluruh akademisi mahasiswa.
“Saya merasa senang saat HMPS didapuk PAI untuk menyelenggarakan kuliah adab ini. Menurut saya program ini bagus untuk menghidupkan atmosfir akademik di kampus kita.” Ujar Mahardika selaku ketua HMPS.
Selain sebagai wadah untuk memperkaya keilmuan, kuliah adab ini juga memberi kesempatan bagi mahasiswa untuk melatih public speaking. Karena dalam praktiknya moderator dalam kuliah adab ini adalah para mahasiswa HMPS.
“Dalam penyelenggaraannya saya pernah ngerasa agak putus asa jika audiens yang datang hanya sedikit. Tapi kami di HMPS cukup kompak sehingga bisa saling mendukung satu sama lain.”
Tidak ada gading yang tak retak, demikian juga dalam penyelenggaraan Kuliah Adab. Meskipun dalam penyelenggaraannya mengalami pasang surut, program Kuliah Adab ini akan tetap dilanjutkan seperti yang telah dicanangkan. Dakwah tetaplah dakwah, Allah tidak mencatat seberapa jumlah jama’ah dalam sebuah majelis ilmu, tapi yang dicatat adalah niat menuntut ilmu itu sendiri. (Yaumil)