Dosen PAI UAD Berkontribusi dalam buku “The Palgrave Encyclopedia of Disability”
Zalik Nuryana, Dosen Pendidikan Agama Islam di Universitas Ahmad Dahlan, baru saja berkontribusi dalam buku Encyclopedia The Palgrave Encyclopedia of Disability, yang diedit oleh Gabriel Bennett dan Emma Goodall, dan diterbitkan oleh Springer. Buku ini menghadirkan riset paling komprehensif dan mutakhir dari para ilmuwan internasional terkemuka mengenai disabilitas spesifik, dan bagaimana pemahaman kita tentang disabilitas dipengaruhi oleh faktor sejarah, sosial, hukum, agama, ekonomi, geopolitik, dan budaya.
Buku ini memberikan wawasan multidisiplin dan analisis mendalam, menjadikannya sebagai panduan otoritatif bagi para ilmuwan dan mahasiswa dari berbagai disiplin ilmu medis dan kesehatan. Selain itu, The Palgrave Encyclopedia of Disability juga sangat bermanfaat bagi para pembuat kebijakan kesehatan, dokter, psikolog, profesional kesehatan terkait, serta para ahli hukum. Keterlibatan Zalik Nuryana dalam buku ini menunjukkan peran aktifnya dalam memberikan kontribusi signifikan di bidang kajian ini.
Dalam Encyclopedia ini, Zalik Nuryana menulis sebuah chapter berjudul “Navigating Disability Challenges: Transitioning from Education to Career”. Chapter ini mengeksplorasi berbagai tantangan dan strategi yang diperlukan dalam membantu individu penyandang disabilitas untuk beralih dari pendidikan ke dunia kerja. Transisi ini dianggap sangat penting karena menyangkut berbagai aspek penting, seperti perencanaan karir dini dan pelatihan vokasional, yang dapat membantu mereka mengembangkan keterampilan yang relevan dan mempersiapkan diri untuk memasuki pasar kerja.
Lebih lanjut, Zalik juga membahas peran penting program transisi di institusi pendidikan dalam memberikan keterampilan, kepercayaan diri, dan sumber daya yang diperlukan untuk memfasilitasi perubahan ini. Namun, proses pencarian kerja bagi penyandang disabilitas tidaklah mudah. Mereka sering kali menghadapi hambatan seperti diskriminasi, aksesibilitas, dan stigma. Oleh karena itu, diperlukan intervensi yang tepat, seperti mentoring dan pelatihan kerja, untuk membantu mereka menghadapi tantangan ini. Zalik menekankan pentingnya peran para pemberi kerja dalam menciptakan lingkungan kerja yang inklusif, dengan menyediakan akomodasi yang memadai dan inisiatif keragaman. Hal ini penting untuk membangun budaya kerja yang mendukung, yang menghargai kontribusi dari karyawan penyandang disabilitas. Dengan lingkungan yang inklusif, individu dengan disabilitas dapat berpartisipasi penuh dalam dunia kerja.
Selain itu, Zalik juga menawarkan kerangka kerja transisi dari pendidikan ke karir untuk penyandang disabilitas, yang menekankan pentingnya pembelajaran sepanjang hayat dan pengembangan profesional yang berkelanjutan. Dengan demikian, individu penyandang disabilitas dapat tetap bersaing dan mencapai kesuksesan karir jangka panjang. Artikel lengkapnya dapat diakses melalui tautan: https://link.springer.com/referenceworkentry/10.1007/978-3-031-40858-8_174-1